Jumat, 15 Januari 2016

Kelompok Sosial

1.      Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu - individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama. Kelompok sosial adalah sejumlah individu, dimaknai dengan criteria keanggotaan secara formal maupun informal, yang memiliki kesadaran bersama dan dipersatukan oleh pola interaksi yang relatif stabil.
Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli :
Ø  Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Ø  Menurut George Homans
Kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.

Ø  Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.


2.     Syarat-Syarat Kelompok Sosial

Suatu kelompok manusia akan disebut sebagai kelompok sosial jika memenuhi persyaratan tertentu. Menurut Soerjono Soekanto, suatu kelompok dikatakan sebagai kelompok sosial jika memiliki atau memenuhi persyaratan berikut:


a.        Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan
b.      Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya dalam kelompok tersebut
c.       Ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok tersebut sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tersebut dapat berupa nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, dan ideologi politik yang sama. Faktor mempunyai musuh bersama dapat pula menjadi faktor pengikat atau pemersatu dalam kelompok sosial
d.      Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
3.     Ciri-ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
a)      Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal.

b)      Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing-masing, baik itu secara tertulis atau secaratidak tertulis

c)      Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya.

d)     Memiliki kepentingan bersama.
Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatarbelakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama.

e)      Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut. Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.


4.     Faktor yang Mendasari Terjadinya Kelompok Sosial

Ada dua faktor utama yang mendasari terbentuknya suatu kelompok sosial yaitu :
a. kedekatan
Kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial.
b. kesamaan
Pembentukan kelompok sosial yang tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya.


5.     Jenis Kelompok Sosial

A.    Klasifikasi menurut cara terbentuknya

I.     Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
Ciri-ciri kelompok semu :
1). Tidak direncanakan
2). Tidak terorganisir
3). Tidak ada interaksi secara terus menerus
  4). Tidak ada kesadaran berkelompok
5). Kehadirannya tidak konstan
Kelompok semu dibagi menjadi :
a)      Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :

*      Formal audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop

*      Planned expressive group
Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan

*      Inconvenient Causal Crowds
Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas- fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api

*      Panic Causal Crowds
Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.

*      Spectator Causal Crowds
Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.

*      Ecting Low less Crowds
Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo

*      Immoral low less crowds
Adalah: orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman

b)      Publik.
Adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan pengeras suara.

c)      Massa
Merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.



II.     Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.

v Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.
 Ciri-ciri kelompok statistik :
a. Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya
b. Tidak ada interaksi terus menerus
c. Tidak ada kesadaran berkelompok
d. Kehadirannya konstan
e. Tidak terorganisir

v Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.







v Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.


v Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
1. direncanakan
2. terorganisir
3. ada interaksi terus menerus
4. ada kesadaran kelompok
5. kehadirannya konstan

B.     Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota

a.       Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :

ü  Gemeinschaff by blood: Paguyuban
karena adanya ikatan darah. Contoh : kerabat, klien

ü  Gemeinschaft of place: Paguyuban
karena tempat tinggal berdekatan. Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan

ü  Gameinschaft of mind: Paguyuban
Karena jiwa dan pikiran yang sama. Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)


b.       Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.

C.     Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota

a.       Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan

b.      Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI



D.    Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan

a.       Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh : Parpol, lembaga pendidikan.

b.      Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh : anggota OSIS



E.     Klasifikasi menurut pendapat K.Merthon

a.       Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS

b.      Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI


F.     Klasifikasi menurut sudut pandang individu

a.       In Group
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.

b.      Out Group

Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group

3 komentar:

 
Adibatur Rahmawati Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template