1.
Pengertian
Kelompok Sosial
Kelompok
sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu - individu yang
saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama. Kelompok sosial
adalah sejumlah individu, dimaknai dengan criteria keanggotaan secara formal
maupun informal, yang memiliki kesadaran bersama dan dipersatukan oleh pola
interaksi yang relatif stabil.
Berikut
ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli :
Ø Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
Ø Menurut George Homans
Kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan,
interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang
terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.
Ø Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi.
2.
Syarat-Syarat
Kelompok Sosial
Suatu kelompok manusia akan disebut sebagai kelompok sosial jika
memenuhi persyaratan tertentu. Menurut Soerjono Soekanto, suatu kelompok
dikatakan sebagai kelompok sosial jika memiliki atau memenuhi persyaratan
berikut:
a.
Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar
bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan
b.
Ada
hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya
dalam kelompok tersebut
c.
Ada
suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok tersebut
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tersebut dapat berupa
nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, dan ideologi politik
yang sama. Faktor mempunyai musuh bersama dapat pula menjadi faktor pengikat
atau pemersatu dalam kelompok sosial
d.
Berstruktur,
berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
3.
Ciri-ciri
Kelompok Sosial
Ciri-ciri
kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
a)
Merupakan
satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial
yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal.
b)
Memiliki
struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran
masing-masing, baik itu secara tertulis atau secaratidak tertulis
c)
Memiliki
norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma,
hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya.
d)
Memiliki
kepentingan bersama.
Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatarbelakangi
yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan
kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama.
e)
Adanya
interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas
dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi
dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ gasannya
demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut. Maka kelompok
sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan
kelompok sosial besar.
4.
Faktor
yang Mendasari Terjadinya Kelompok Sosial
Ada
dua faktor utama yang mendasari terbentuknya suatu kelompok sosial yaitu :
a.
kedekatan
Kedekatan
fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang
memungkinkan terbentuknya kelompok sosial.
b. kesamaan
Pembentukan
kelompok sosial yang tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya.
5.
Jenis
Kelompok Sosial
A. Klasifikasi menurut cara terbentuknya
I.
Kelompok
semu, yaitu:
kelompok yang terbentuk secara spontan
Ciri-ciri
kelompok semu :
1). Tidak
direncanakan
2). Tidak
terorganisir
3). Tidak ada
interaksi secara terus menerus
4). Tidak ada kesadaran berkelompok
5).
Kehadirannya tidak konstan
Kelompok semu
dibagi menjadi :
a) Crowd
(kerumunan), dibagi menjadi :
Formal
audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan
khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
Planned
expressive group
Adalah: Kerumunan yang tidak begitu
mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
Inconvenient
Causal Crowds
Adalah: Kerukunan yang sifatnya
terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas- fasilitas yang sama,
contoh : orang antri tiket kereta api
Panic
Causal Crowds
Contoh: Kerukunan orang-orang panic
akan menyelamatkan diri dari bahaya.
Spectator
Causal Crowds
Contoh: Kerukunan penonton atau
orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
Ecting
Low less Crowds
Adalah:
Kerukunan emosional, contoh : orang demo
Immoral
low less crowds
Adalah:
orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman
b) Publik.
Adalah sebagai
kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik
kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik
karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio,
tv dan pengeras suara.
c) Massa
Merupakan
kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper sama dengan kerumunan, tetapi
kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan. Contoh : mendatangi gedung
DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
II.
Kelompok
Nyata, mempunyai
beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata
mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
v Kelompok Statistical Group
Kelompok
statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli
ststistik untuk kepentingan penelitian.
Ciri-ciri kelompok statistik :
a. Tidak
direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk
dengan sendirinya
b. Tidak ada
interaksi terus menerus
c. Tidak ada
kesadaran berkelompok
d. Kehadirannya
konstan
e. Tidak
terorganisir
v Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok
societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna
kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di
antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
v Kelompok sosial / social groups
Para pengamat
sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti
khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti
tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial
memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus
menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan,
dan sebagainya.
v Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok
asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal
(kepengurusan).
Ciri-ciri
kelompok asosiasi :
1. direncanakan
2. terorganisir
3. ada
interaksi terus menerus
4. ada kesadaran
kelompok
5. kehadirannya
konstan
B. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar
anggota
a.
Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan
kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni,
bersifat alamiah dan kekal. Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
ü Gemeinschaff by blood: Paguyuban
karena
adanya ikatan darah. Contoh : kerabat, klien
ü Gemeinschaft of place: Paguyuban
karena
tempat tinggal berdekatan. Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
ü Gameinschaft of mind: Paguyuban
Karena
jiwa dan pikiran yang sama. Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab
(Sekte)
b.
Gesselschaft / patembayan
Merupakan
ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat
mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh : ikatan antar
pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
C. Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota
a.
Kelompok
Primer (Primary Group)
Merupakan
suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan
bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman
sepermainan
b.
Kelompok
Sekunder (secondary Group)
Merupakan
hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas
manfaat. Contoh : sekolah, PGRI
D. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
a.
Kelompok
Formal
Merupakan
kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat
untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh : Parpol, lembaga pendidikan.
b.
Kelompok
Informal
Merupakan
kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan
memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh : anggota OSIS
E. Klasifikasi menurut pendapat K.Merthon
a.
Membership
Group
Merupakan kelompok sosial yang
setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota
OSIS
b.
Reference
Group
Merupakan kelompok sosial yang
menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi
dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI
F. Klasifikasi menurut sudut pandang individu
a.
In
Group
Merupakan
kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.
b.
Out
Group
Merupakan
kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group
oh jadi itu kelompok sosial. makasi kak udah share pengetahuan . sangat bermanfaat kak. makasi ya
BalasHapusThanks bro
BalasHapusBoleh ngope kagak
BalasHapus