A. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak
bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru
atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah
diterima bekerja/ mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Menurut Sakernas (Survey Keadaan
Angkatan Kerja Nasional), pengangguran didefinisikan sebagai berikut:
1.
mereka
yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja;
2.
mereka
yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang baru;
3.
mereka
yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan, disebut dengan penganggur putus asa; dan
4.
mereka
yang sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
B. Jenis-jenis Pengangguran
Pengangguran dapat dibagi-bagi menurut
lama waktu kerja dan sebab-sebabnya. Kita dapat mengelompokkan pengangguran
berdasarkan sudut pandang kita. Berikut ini diuraikan jenis-jenis pengangguran.
Menurut lama waktu bekerja,
pengangguran dibedakan menjadi sebagai berikut.
1.
Pengangguran
terselubung (Disguised unemployment)
Pengangguran terselubung merupakan
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena sesuatu alasan tertentu,
misalnya:
- Kurang terampil dalam pekerjaannya
karena pendidikannya rendah.
- Baru mulai bekerja atau kurang
pengalaman dalam bekerja.
- keterpaksa yang membuat orang bekerja
tidak sesuai dengan bakat dan keterampilannya.
2.
Pengangguran
terbuka (Open unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga
kerja yang sungguh sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Penyebabnya antara lain:
- Tidak tersedianya lapangan kerja.
- Lapangan kerja yang tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.
- Tidak berusaha mencari pekerjaan
secara keras karena memang malas.
3.
Setengah
menganggur (Under unemployment)
Setengah pengangguran dapat
dikelompokkan menjadi setengah pengangguran kentara (visible underemployment) yakni
mereka yang bekerja kurang dari jam normal (kurang dari 35 jam/minggu).
Petani-petani di Indonesia banyak yang termasuk sebagai setengah pengangguran
kentara karena petani yang hanya memiliki lahan yang sempit biasanya bekerja
kurang dari 35 jam/minggu dan setengah pengangguran tidak kentara (invisible
underemployment) atau pengangguran terselubung (disguised unemployment) yaitu
mereka yang produktivitas kerja rendah dan pendapatannya rendah.
Menurut sebab terjadinya, pengangguran
dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
1.
Pengangguran
struktural
Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur perekonomian. Pada
umumnya negara berupaya mengembangkan perekonomian dari pola agraris ke
industri.
2.
Pengangguran
friksional
Pengangguran friksional adalah
pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari
kerja dan lowongan kerja, yang disebabkan oleh kondisi geografis, informasi
yang tidak sempurna, dan proses perekrutan yang lama.
3.
Pengangguran
musiman
Pengangguran musiman, yaitu
pengangguran yang terjadi karena pergantian waktu/trend. Misalnya tukang
membuat kopiah, pada saat bulan puasa dan menjelang hari Idul Fitri, pesanan
akan produk kopiah meningkat tajam. Sedangkan masa sesudah bulan puasa
permintaan produk kopiah kembali turun sehingga dia harus menganggur lagi.
4.
Pengangguran
teknologi
Pengangguran teknologi yaitu
pengangguran yang disebabkan penggunaan teknologi seperti mesin-mesin modern,
sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia.
5.
Pengangguran
konjungtur
Pengangguran konjungtur adalah
pengangguran yang disebabkan oleh adanya siklus konjungtur (perubahan kegiatan
perekonomian). Misalnya: pada masa 1960 -1980 an titik berat pembangunan
nasional Indonesia ditekankan pada bidang pertanian, sehingga insinyur-insinyur
pertanian mudah mendapatkan pekerjaan. Pada masa setelah itu sesuai kebijakan
pemerintah titik berat pembangunan bergeser ke bidang industri pengolahan dan
manufaktur sehingga banyak insinyur-insinyur pertanian yang sulit mendapat
pekerjaan/ menganggur.
6.
Pengangguran
yang disebabkan oleh isolasi geografis
Pengangguran ini dialami oleh
masyarakat yang terpencil dari pusat kegiatan ekonomi. Pengangguran seperti ini
biasanya akan menimbulkan urbanisasi.
7.
Pengangguran siklis
yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
8.
Pengangguran voluntary
yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya: menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya: menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
9.
pengangguran
deflasioner
pengangguran yang disebabkan kurangnya
investasi perusahaan sehingga banyak tenaga kerja yang diberhentikan.
CARA
MENGATASI PENGANGGURAN
1. Cara mengatasi pengangguran
friksional
a. Perluas kesempatan kerja dengan
membuka lapangan kerja baru
b. Datangkan investasi baru diberbagai
bidang
c. Galakkan pengembangan sektor informal
seperti home industry
d. Lakukan transmigrasi penduduk untuk
menyerap tenaga kerja disektor agraris dan lainnya
e. Bangun infrastruktur seperti
jalan, jembatan, PLTA, PLTU dan lain-lainnya dengan tujuan untuk mendatangkan
investasi.
2. Cara mengatasi pengangguran
struktural.
a.
Tingkatkan
mobilitas modal dan tenaga kerja
b.
Lakukan
pemindahan tenaga kerja dari sektor yang kelabihan ke sektor yang kurang
c.
Lakukan
pelatihan tenaga kerja sehingga mereka siap untuk terjun ke lapangan
d.
Bangun
industri di wilayah yang mengalami pengangguran.
3. Cara mengatasi pengangguran siklikal
a. Menimgkatkan daya beli masyarakat.
b. Mengarahkan permintaan masyarakat
terhadap barang dan jasa.
4. Cara mengatasi pengangguran musiman
a.
Beikan
informasi jika ada lowongan kerja disektor lain
b.
Lakukan
pelatihan di bidang keterampilan lainnya sepeerti menjahit dan lain-lainnya.
5. Cara mengatasi pengangguran teknologi
a.
Berikan
pelatihan untuk mengetahui atau menguasai teknologi
6. Cara mengatasi pengangguran deflasioner
a.
Datangkan
investasi baru sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja
b.
Berikan
pelatihan kepada pekerja, dibidang keterampilan dan lainnya
7. Cara mengatasi penganguran konjungtur
a.
Tingkatkan
daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.
8. Cara mengatasi pengangguran yang disebabkan oleh isolasi geografis
a.
Meningkatkan
kualitas daerah terpencil
b.
Memajukan
ekonomi di daerah terpencil
c.
Membuka
lowongan pekerjaan
10. Cara mengatasi Pengangguran
voluntary
a.
Memberikan pengarahan dan pelatihan
b.
Memberikan motivasi untuk bekerja
0 komentar:
Posting Komentar